|  | 
| Menguak Rahasia Keistimewaan Kucing | 
Kucing adalah binatang yang lucu,indah,menggemaskan,dan mencemaskan bagi orang-orang tertentu.Bagiku sendiri 
kucing adalah binatang yang sangat aku sukai.Bulu dan matanya yang indah itulah salah satu alasan aku menyukainya.Dan bagiku 
kucing memilki 
keistimewaan dibanding dengan binatang lainnya.Ini selanjutnya,adalah kisah dan cerita tentang kucing sejak jaman dahulu kala.Beginilah ceritanya..........
 
Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor 
kucing 
yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala Nabi hendak mengambil 
jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas 
jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun 
memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.
Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada
 majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan 
mengelus lembut ke badan mungil 
kucing itu sebanyak 3 kali.
Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, nabi 
selalu menggendong mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat 
Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar adzan, 
dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara 
adzan.
Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi 
kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.
|  | 
| Menguak Rahasia Keistimewaan Kucing | 
Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, 
dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita
 yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan
 bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda,
”Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia 
ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan 
binatang-binatang kecil yang ada dilantai.” (HR. Bukhari)
 
Nabi menekankan dibeberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan 
diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena 
dianggap suci.
Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada 
badan kucing tidak terdapat najis?
 
Fakta Ilmiah 1 :
Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur 
bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot 
manusia.
Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang 
runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. 
Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing 
minum,tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya.
Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling 
canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan 
membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta Ilmiah 2 :
Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai 
perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak 
kaki, pelindung mulut, dan ekor.
Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. 
Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian 
khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam 
mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan adalah:
Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% 
jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu 
masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang 
pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, 
streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu 
pertumbuhan.
Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium 
menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya 
bersih dan membersihkan.
Komentar Para Dokter Peneliti
Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan 
Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa
 kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur 
untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan 
hujan, dll)
Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Fakta Ilmiah 3 :
Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di 
laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara 
keseluruhan. Ia lebih bersih dari manusia.
Fakta Ilmiah Tambahan :
Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz 
baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan 
tingkat stress.
Sisa makanan kucing hukumnya suci
Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, 
mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. 
Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia 
menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.
Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu 
heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW prnh
 bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di
 rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan 
Ibnu Majah).
Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi
 Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata,
“Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas 
menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor 
kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai 
kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.
Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, 
kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, 
bahkan tidak ada najis.”
Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan
 bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia 
sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia 
memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah 
menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.
Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia 
melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian 
yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.
Rasulullah Saw bersabda,
“Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat 
Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd 
Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).
Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh 
karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari 
sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidup lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa 
Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, kucing kesayangannya.
 
Lepas dari cerita tentang kucing di atas,sebaiknya kita menyayangi semua binatang.Karena bagaimanapun juga Tuhan menciptakan hewan/binatang mestinya adalah untuk melengkapi dan mendampingi kehidupan manusia.
 
 
pertmaX ronda pagi mas bro... mantaf info nya....
BalasHapussubhanallah. visit ya www.informasilengkap.tk
BalasHapus