Di dalam
hidup kita tidak tau mana batasan sukses, mana batasan berhasil, mana tingkat kaya, mana tingkat miskin, bahkan untuk menentukan level miskin saja dunia kebingungan. Semua dibatasi dengan benang semu. Kalau benang merah kita masih bisa melihat jelas, tapi disini kita tak dapat melihat lagi mana batasan benang tersebut, benangnya saja kita tidak dapat lihat, apalagi batasannya.
Akan tetapi kita tidak bisa memungkiri bahwa manusia butuh kebersamaan untuk berhasil, tidak ada satu orangpun di dunia ini dapat
hidup tanpa bantuan orang lain, apalagi untuk mencapai tingkat sukses, atau bahagia, ataupun berhasil. Dengan kata lain manusia adalah makhluk sosial.Hal ini sama dan berlaku di
dunia maya dan dunia nyata.
Di dunia nyata sebagai makhluk sosial, manusia pasti berinteraksi satu sama lain, saling kerja sama, saling bantu, saling menolong, atau saling apapun itu namanya adalah untuk kepentingan bersama atau kepentingan orang lain ataupun untuk kepentingan diri sendiri, dan ketiganya saling keterkaitan atau saling ketergantungan.Demikian pula di dunia maya,interaksi manusia sebagai makhluk sosial dilakukan dengan berbagai cara misalnya
tuker link,saling kunjung (blogwalking) dan saling bertukar
backlink dan pengalaman (berkomentar)
Saling tolong menolong untuk kepentingan diri sendiri, sudah pasti semua orang mau, walau memang masih ada orang nyentrik tidak mau ditolong dengan alasan mandiri, hingga kewalahan sendiri. Dan tipe ini sangat sulit untuk maju, dan biasanya kurang senang dengan kesuksesan orang lain.
Saling tolong untuk kepentingan bersama, nah disini sudah mulai muncul watak-watak asli manusia, yang mempunyai sejuta alasan untuk menghindar, tapi kita tetap percaya masih banyak orang yang sangat ikhlas hingga ke level ini. seseorang sangat sulit untuk merealisasikan suatu kegiatan bersama dalam mencapai tingkat keberhasilan sukses. Kecuali kalau digabung dengan saling tolong untuk bersama terutama untuk sendiri.
Nah ini dia nih, Saling tolong untuk kepentingan orang lain, waduh bagimana ya manusia sebagai makhluk sosial kadang menganggap ini menjadi hal sial, misalnya untuk bantu orang lain kebanyakan diantara kita akan keberatan dan kadang merasa menjadi terganggu. Yah katanya sih hal itu lumrah, sehingga kita tak siap untuk bantu orang lain. Sebagai contoh kita lihat saja di acara acara televisi sebagai reality show, kita lihat di situ untuk memperoleh suatu bantuan pertolongan akan sangat sulit didapat.
Untuk itu aku ingin menyampaikan suatu makna
kehidupan, yang mungkin anda sepakat, atau mungkin ragu, atau mungkin no comment, atau bahkan tak sepakat, Nah agar tidak sulit untuk beragumentasi, pandangan ini tidak saya tujukan bagi yang tidak sepakat, saya hanya menyampaikan bagi yang tidak sepakat, atau ragu atau no comment, agar direnungkan saja.
Makna
kehidupan bagaikan air sumur, yang saya sebut
Air Sumur Kehidupan atau rejeki, bahwa sebenarnya setiap orang sudah mempunyai sumur masing-masing atau rejeki masing-masing, akan tetapi besar sumur setiap orang adalah berbeda beda, dan bahkan besar mata airnya juga pasti tidak sama, ada yang menetes dan bahkan ada yang membanjiri sekitarnya, kita tahu bahwa sumur itu mempunyai level tertentu, dan dia mempunyai batas tertinggi juga batas terendah. Hal ini akan silih berganti antara musim hujan dan musim kemarau.
Air Sumur apabila dipakai oleh satu orang, airnya tidak akan meluber sampai ke atas, dan apabila tidak dipakai juga dia akan tetap segitu. Dan apabila dipakai oleh orang satu kampung, mungkin dia akan menurun tetapi pada pagi hari dia telah kembali seperti semula, seperti tidak pernah dipakai, demikian juga dengan
Air Sumur Kehidupan, realitanya apabila kita memakai sendiri kekayaan kita akan tetap segitu, tidak akan mungkin sampai meluber, kecuali yang mempunyai sumber air umbul, yang sudah pasti mengalir seperti sungai, dimana darma sosialnya mengalir kemana-mana tanpa terbendung, ini tidak masalah.
Nah kembali pada yang mempunyai
sumber sumur, perlu kita ingat bahwa apabila kita bersosial dengan royal, yakinlah bahwa kekayaan Anda tidak akan terkuras, dia akan kembali ke level mana kita telah dipersiapkanNya, tapi ingat
sumur Anda jangan Anda jebol tanpa pertimbangan untuk bantu orang lain sehingga sumur Anda jadi rusak dan tak berfungsi lagi. Contohnya, Anda membantu orang yang tidak mau bekerja, sehingga apapun bentuk pertolongan Anda akan sia-sia adanya. Tapi bantulah yang pantas dibantu karena
rejeki akan mengalir bersama keikhlasan.
Jadi sebagai seorang dermawan tidak akan
jatuh miskin karena kedermawanannya, karena begitu banyak yang mendoakan kesuksesannya. Atau tidak ada orang yang kaya raya karena kekikirannya, tapi karena kegigihannya. Mungkin ini tidak dapat dimaklumi bila Anda tidak merenungkan, sekali lagi bersifat sosial bukan berarti memberikan
sumur Anda pada orang lain ataupun menjebol
sumur Anda. Tapi berikanlah porsi sesuai dengan
rejeki mata air dalam sumur kehidupan Anda.
Note :
Mari sikapi
kehidupan ini, syukuri
rejeki apa yang diperoleh,sehingga kita dapat memahami dan menjalankannya dengan ikhlas dan tabah.
Salam Blogger dan tetap semangat...!!
bagus artikelnya..
BalasHapus