Gugon Tuhon Tentang Sate Jamu

Dari waktu ke waktu,khasanah dunia pengobatan kita selalu berkembang dengan segala keunikannya.Ada yang logis,tetapi banyak juga yang musykil dan tidak tinemu nalar akal sehat,meskipun kedua-duanya sama-sama "manjur".Gugon tuhon yang termutakhir-barangkali-adalah pengobatan dengan jamu serbuk sari kulit buah manggis,yang disebut-sebut bisa untuk menyembuhkan 1001 macam dan jenis penyakit dari kelas gawat sekalipun,dengan cara yang tetap saja sama.Tak perlu meracik jamu sendiri,karena di pasar kini sudah banyak diperjual-belikan racikan serbuk kulit manggis.

KomisiVirtual

Fenomena pendewaan jamu kulit buah manggis untuk bahan obat atau jamu mujarab berbagai penyakit ini,mengingatkan kita kepada hal yang sama pada beberapa tahun silam,ketika masyarakat tergila-gila dengan jamu buah mengkudu (pace),mahkota dewa,teh daun rossela,dan entah dengan apa lagi.Masyarakat pun kemudian mendewa-dewakan "jamu" atau "obt ajaib" temuan baru tersebut sebagai sang dewi jamu penolong,karena dianggap sangat manjur serta "jamu murah meriah",bahkan mencarinya tak terlalu sulit.Apalagi untuk berobat ke dokter di era sekarang ini tak bisa dibilang murah,belum lagi bila untuk menebus obatnya di apotik.Meskipun secara ilmiah kesemua "jamu" atau "obat ajaib" temuan baru tersebut khasiatnya belum bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,karena belum ada penelitian medis yang mendukungnya.

Buah mengkudu (pace) misalnya,beberapa tahun yang lalu sempat menjadi jamu primadona,namun menurut penelitian Ir.Yusuf dari Dinas Pertanian,secara logika buah pace itu mestinya justru patut dicurigai dari kebenaran gugon tuhon,karena pada zaman tempoe doeloe,buah pace banyak dimanfaatkan oleh nenek moyang kita untuk mencuci piring dan pakaian.Hal itu dimungkinkan karena buah pace mengandung soda dalam kadar yang tinggi,yaitu sebagai bahan utama pembuatan sabun.Bisa dibayangkan,bagaimana usus kita bila selalu digelontor dengan "sabun" yang kita sangka jamu mujarab !

Hal tersebut tak beda dengan gugon tuhon klasik atas khasiat daun pepaya,yang dahulu kerap dipakai orang tua-orang tua kita untuk "nyekoki" anak atau cucunya yang susah makan.Bahkan sampai sekarang jamu gendong jamu godhog godhong kates (pepaya) masih banyak diminati masyarakat karena sudah terlanjur menjadi gugon tuhon manjur dan ampuh sebagai jamu untuk meningkatkan nafsu makan.Menurut Ir.Yusuf pula hal ini pun harus diwaspadai,mengingat salah satu kemanjuran daun pepaya adalah untuk pengempuk daging sate.Artinya,sate yang dibakar dengan dibungkus daun pepaya,akan menjadi empuk.Bila keseringan meminum jamu godhog godhong (daun) pepaya,dikhawatirkan akan "mengempukkan" usus dan jerohan tubuh kita.

Dan bila kita bicara tentang sate jamu,beberapa tahun silam di Solo pernah populer dengan munculnya warung sate jamu,yang konon khabarnya bumbunya dicampur ramuan rempah-rempah jamu rahasia.,sehingga sate yang tersaji selain berasa lain dari sate-sate lainnya,juga berkhasiat sebagai obat atau jamu yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.


Namun rumor yang beredar,diisyukan daging untuk sate jamu bukan hanya daging kambing,tetapi dicampur dengan daging anjing.Orang menyebutnya  sate RW (raja waung).Meski demikian rumor tersebut tak melunturkan popularitas gugon tuhon sate jamu.Karena tak sedikit dari kita justru percaya ,sate jamu daging anjing justru berasa enak dan lebih manjur dan berkhasiat sebagai obat,apalagi konon katanya bila daging anjing yang berasal dari anjing yang berbulu hitam mulus ditanggung berkhasiat.

Naaaaahhhhh
Anda masih berniat berburu jamu dan obat gugon tuhon ini.....????????

Posted by Unknown on Sabtu, 20 April 2013 - Rating: 4.5

Title : Gugon Tuhon Tentang Sate Jamu
Description : Dari waktu ke waktu,khasanah dunia pengobatan kita selalu berkembang dengan segala keunikannya.Ada yang logis,tetapi banyak juga yang musy...

Tweet